facebook Youtube instagram pinterest whatsapp

Sendal Jepit Blog

Writer, a DJ & a Photographer

  • Home
  • About
  • Wisata
  • Photographer
  • Motivasi
  • Food & Drink
  • Soundcloud

Matahari terbenam atau swastamita adalah waktu di mana matahari menghilang di bawah garis cakrawala di sebelah barat. Warna merah di langit pada waktu Matahari terbenam dan terbit disebabkan oleh kombinasi penyebaran Rayleigh warna biru dan tingkat kepadatan atmosfer bumi.

FILOSOFI SUNSET

Filosofi Hidup: Fenomena Terbit dan Tenggelamnya Matahari (Sunset and Sunrise), Sebuah Harapan Yang Pasti Kembali Dalam Sebuah Penantian dengan Rasa Syukur Tak Terhingga


” May every sunrise hold more promise and hope,

May every sunset hold more peace and grateful”


Matahari merupakan sumber energi utama dijagad raya yang dibutuhkan oleh semua mahluk hidup. Tanpa matahari, sistem tata surya tidak akan sempurna. Tentunya Sang Khalik sudah merancang jagat raya ini begitu sempurna dengan berbagai elemen penting di dalamnya. Gaya gravitasi yang dimiliki oleh matahari membuat planet-planet dalam tata surya mengellilinginya yang disebut revolusi dan planet itu sendiri berputar pada porosnya yang disebut rotasi. Fenomena rotasi pada planet bumi menyebabkan terjadinya siang dan malam. Waktu siang diawali dengan terbitnya matahari (Sunrise) dan waktu malam diawali dengan tenggelamnya matahari (Sunset).
Fenomena sunset dan sunrise merupakan hal yang syarat akan makna kehidupan di dunia fana ini. Ketika sunrise terjadi, maka disitulah awal kehidupan di hari yang baru dengan segala harapan dan perjuangan mengarungi berbagai tantangan hidup. Optimisme dan semangat melangkah di pagi hari dengan matahari yang baru saja terbit walaupun mungkin saja di hari kemarin terasa berat menjalani hidup tanpa harapan. Ketika sunset terjadi, maka disitulah akhir dari perjaungan hidup kita satu hari penuh dari awal matahari terbit yang patut kita syukuri. Momen sunset menjadi sebuah refleksi diri untuk tetap memberikan waktu pada tubuh beristirahat sejenak. Walaupun tentunya dalam satu hari itu masih ada harapan yang tak tergapai, tapi yakinlah bahwa saat sunset tiba, maka moment itu menjadi awal perenungan diri dalam berpikir untuk evaluasi, menata dan merancang harapan baru untuk sunrise diesok hari. 
Bersama matahari terbit terpanjat doa diwaktu subuh tentang semua harapan dalam menggapai mimpi dan bersama matahari terbenam terpanjat doa diwaktu maghrib tentang rasa syukur atas kehidupan yang sudah dijalani di siang hari. (Musa Kim)
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Danau Toba, Pulau Samosir, dan Air Terjun Dua Warna masih belum cukup mewakili keragaman panorama alam Sumatera Utara. Ingin merasakan wisata mendaki ketinggian gunung? Jika jawabannya Ya, maka ini adalah pilihan yang sangat sesuai bagi Anda. Terutama yang senang “bersusah-susah” untuk menikmati keagungan alam ciptaan Sang Kuasa. Gunung Sibayak, hanya dengan berjuang mendaki dari awal hingga ke puncaknya-lah Anda akan dapat menyaksikan bentangan pemandangan luar biasa dengan petualangan yang tak terlupakan. Tak jarang pula gunung ini disebut dengan “Gunung Raja”, sebab arti dari kata Sibayak itu sendiri adalah “Raja”. Menurut cerita penduduk, dahulunya tanah karo dikuasai oleh 4 Raja (Sibayak), yaitu Sibayak Lingga, Sarinembah, Suka, Barusjahe dan Kutabuluh.

Lokasi

Gunung Sibayak berlokasi di dataran tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Ketinggian Gunung yang kerap menjadi objek pendakian ini mencapai 2.094 meter dpl. Secara administratif, hutan alam pegunungan ini masuk dalam dalam kategori Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan. Puncak tertinggi dari Gunung Sibayak bernama “Takal Kuda”. Ini adalah bahasa Karo yang berarti “Kepala Kuda”. Posisi koordinat puncaknya adalah berada pada 97°30’BT dan 4°15’LS.

Akses

Berangkat dari Kota Medan, Anda akan menempuh jarak sejauh 77 km dengan waktu kurang lebih 2 jam untuk sampai di Berastagi. Anda bisa memilih kendaraan roda dua atau roda empat. Setelah itu, untuk mencapai lokasi, terdapat dua pilihan rute, diantaranya perjalanan dari Berastagi atau dari Desa Semangat Gunung.
Terdapat tiga pintu masuk hutan gunung yang bisa Anda pilih untuk menuju puncak Gunung Sibayak. Menelusuri jalan setapak sepanjang hutan tropis dan hamparan tebing curam. Jalur masuk tersebut adalah melalui Desa Raja Berneh (Semangat Gunung), Jalur 54, Penatapan jagung rebus dan Jaranguda yang berjarak sekitar 500 meter dari Kota Berastagi.

Harga Tiket

Anda akan dimintai retribusi sebesar Rp 10.000,- per orang sebelum memasuki lokasi gunung. Jadi pastikan Anda telah menyiapkan uang pas untuk membayarnya. ( Musa Kim )

Inilah foto memori kami tentang gunung sibayak





Inilah foto - fotoku









Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts

About Me

About Me
Hi! I am Musa Kim — Writer, a DJ & a photographer. Join me as I share great stories, amazing photos, incredible travel life and awesome tips for people who love to travel the world!

Follow Us

  • facebook
  • Youtube
  • pinterest
  • google+
  • instagram
  • whatsapp

Labels

Recent Posts

Sponsor

Blog Archive

  • Oktober 2018 (1)
  • Mei 2018 (1)
  • April 2018 (2)
  • Februari 2018 (1)
  • Januari 2018 (2)
Facebook Ask.fm Instagram pinterest

Created with by BeautyTemplates | Distributed by Blogger